Limbah Industri – Lingkungan sudah tercemar ,kini air sungai kotor bercampur warna gelap dan bau menyengat. Apakah penyebab dari itu semuanya? Ternyata, semua itu disebabkan oleh limbah dari pengolahan industri dari pabrik yang dekat dengan sungai.
Tanpa disadari pabrik industri membuang limbah tersebut ke sungai terdekat. Memang kelihatannya pabrik tidak melakukan pembuangan limbah. Tetapi, limbah industri dibuang melalui cerobong bawah tanah sehingga tidak bisa dilihat dari manakah pabrik itu membuang limbah tersebut.
Apa sih itu Limbah ? Berikut adalah penjelasannya
Limbah industri adalah hasil bahan limbah (sampah) yang dihasilkan pabrik, perusahaan, dan lain-lain. Limbah dihasilkan setiap produksi dan penggunaan bahan. Jadi tidak menutup kemungkinan 1 hari pabrik dapat membuang berapa kali limbah atau berapa liter limbah?
Tentunya banyak, sehingga membuat lingkungan disekitarnya menjadi tercemar termasuk sungai. Banyak masyarakat yang menentang tentang hal tersebut karena banyaknya yang merasakan dampak negatifnya. Akibatnya tidak hanya manusia saja tetapi juga pada makhluk hidup yang hidup di sungai maupun sekitar sungai.
Limbah hasil industri yang dibuang dari pabrik bisa mencemari sungai dan badan air lainnya sehingga tercampur dengan bahan kimia. Limbah pewarna dari pabrik industri garmen dan limbah dari penyamakan kulit itu dialirkan dan berakhir di sungai.
Karena banyaknya bahan kimia beracun yang tercampur dalam limbah tersebut, air yang awalnya jernih menjadi keruh dan berubah warna. Korban utama pencemaran air di sungai yaitu amfibi dan ikan-ikan.
Banyak hewan amfibi di lahan pertanian yang memakan serangga hampir mati karena sudah tercampur bahan kimia dari limbah industri.
Limbah industri mangakibatkan beberapa spesies ikan dan tanaman air terancam punah saat ini. Banyak tanaman yang mati karena bahan kimia beracun bercampuri air. Hal ini sangat merugikan hewan yang bergantung pada tanaman.
Ikan – ikan di sungai pasti akan mati dan kebingungan untuk mencari tempat hidup yang bersih. Begitupun, masyarakat sekitar juga akan bingung untuk mencari air bersih karena air sudah tercemar oleh limbah industri.
Mahkluk hidup sungai akan kehilangan tempat berkembangbiak dan membahayakan ekosistem secara keseluruhan. Sungai yang airnya sudah tercemar juga ditambahkan ke lahan pertanian masyarakat oleh irigasi . Bahan kimia beracun akan merusak padi dan masuk ke makanan kita sehingga menyebabkan penyakit.
Limbah industri selain melalui cairain kimia juga yaitu polusi udara yang di keluarkan pada pipa ceobong asap dari pabrik. Zat-zat yang beracun Karbon-monoksida dilepaskan secara langsung ke udara ini.
Baca Juga : Pencemaran Lingkungan
Pembakaran yang terjadi pada pabrik industri dan polusi udara dari limbah asap sangat berbahaya. Hewan dan manusia berpengaruh di bawah ancaman berat karena udara yang dihirup sudah mengandung zat –zat Karbon monoksida. Meningkatnya pabrik industri menyebabkan menaikan nilai urbanisasi sumber daya manusia yang tidak terencana.
Faktor Terbesar yang bisa memperburuk pemanasan global adalah semakin berkembangnya pabrik industri di dunia. Bermacam-macam hayati pesisir dan lautan juga mengalami dampaknya akibat limbah industri. Beberapa macam hewan yang dirugikan adalah kura-kura, penyu, karang, ikan, tiram, kepiting dan berbagai jenis burung.
Adanya Industri dan polusi yang tidak berkelanjutan mengakibatkan efek jangka panjang terhadap lingkungan. Jadi, sebelum mendirikan sebuah pabrik, harus mempertimbangkan faktor tehadap lingkungan. Proses pengolahan limbah di sebuah pabrik perlu ditingkatkan lebih efisien agar limbah yang dikeluarkan tidak begitu berbahaya.
Beberapa pabrik harus memiliki pengolahan limbah industri yang perlu dibangun di dekat pabrik dan tempat produksi lainnya sehingga air dapat ternetralisasi. Limbah keras seperti plastik, sterofom, dan botol perlu didaur ulang. Seiring dengan perkembangan pabrik industri yang semakin banyak, metode transportasi dan produksi listrik perlu dilestari secara lingkungan. Pembangunan berkelanjutan akan bermanfaat bagi manusia dan lingkungan.
Kateristik Limbah Industri
Limbah industri memang sangatlah berbahaya dalam kehidupan kita, baik bagi manusia, lingkungan, dan makhluk hidup yang berada dalam ekosistem air dan juga tanaman.
Limbah industri lebih banyak menghasilkan dampak negatif dibandingkan dampak positifnya sehingga menjadi limbah yang merusak. Karena hal itulah, masyarakat harusnya memberi perhatian atau perlawanan ketika kedatangan limbah industri.
Berdasarkan kateristiknya limbah industri dibagi menjadi 3 yaitu kateristik fisik, kimia dan biologi :
-
Kateristik Fisik
Berikut adalah pembagian tentang karakteristik fisik limbah yang terbagi menjadi beberapa jenis yaitu :
- Bau
- Zat padat
- Kekeruhan
- Warna
- Suhu
-
Kateristik Kimia
Berikut kateristik kimia juga dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu :
- pH (Puissance d’Hydrogen Scale)
- DO (Dessolved Oxygen)
- Bahan organik
- COD (Chemicial Oxygen Demand)
- BOD (Biologycal Oxygen Demand)
- Logam berat
-
Karakteristik biologi
Dalam karakteristik biologi yang dipergunakan untuk mengukur kualitas air yang sudah tercampur dengan limbah indutri. terutama air yang dipergunakan untuk air minum dan air bersih.
Baca Juga : Pencemaran Tanah
Namun, limbah industri juga terkandung banyak organisme bakteri hidup yang bisa berkembang biak dengan pesat. Bakteri itu adalah bakteri yang sangat berbahaya bagi kehidupan manusia dan hewan, bakteri tersebut bisa menyebabkan berbagai macam penyakit dalam tubuh.
Bakteri yang terkandung dalam limbah industri sebagai indikator adalah Bakteri Escherichia coli atau yang biasa disebut Bakteri E.Coli, dimana bakteri tersebut berasal dari kotoran manusia dan hewan yang dapat ditemukan di limbah industri.
Pemerintah menyusun dan merekomendasi mengenai kebijakan tentang pengelolaan limbah industri yang ramah lingkungan.
Agar limbah industri bisa di netralisasikan Badan Penelitian Pengembangan Industri (BPPI) melibatkan Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-bangsa untuk kegiatan ini.
Kepala BPPI merekomendasikan program yang bertujuan untuk mewujudkan prinsip industri hijau dan bersih serta peningkatan daya saing dan membangunkehidupan nasional yang berkelanjutan.
Mereka berharap setiap pabrik industri bisa mengurangi atau menghilangkan penggunaan bahan pencemar organik yang sulit untuk diuraikan atau limbah cair yang banyak mengandung bahan kimia berbahaya yang bisa memperburuk keadaan mahkluk hidup.
Dalam hal ini Badan Penenlitian dan Pengembangan meminta kepada semua pabrik yang manufaktur seperti industri tekstil, plastik, elektronika, dan alat angkut untuk memakai teknologi pengolahan limbah yang telah sesuai dengan standar yang ditentukan.
Alasannya, industri tekstil, alat transportasi, elektronika, dan telematika merupakan industri andalan nasional yang telah ditetapkan dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) tahun 2015-2035.
Indonesia juga telah melakukan ratifikasi Konvensi Stockholm melalui Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2009 tentang Pengesahan Stockholm Convention On Persistent Organic Pollutants (POPs).
Berdasarkan Konvensi Stockholm, telah teridentifikasi 12 bahan yang dikategorikan sebagai bahan pencemar organik persisten yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan hidup.
Baca Juga : Pencemaran Udara
Pemerintah juga mendorong industri nasional agar megoptimalkan pengelolaan sampah secara tepat. “Selain bisa mengurangi timblnya limbah pabrik, pendekatan tersebut juga bisa membantu untuk mengurangi pemanfaatan bahan bakar fosil,” ujarnya.
Untuk mengatasi hal tersebut, Salah satunya adalah program pelestarian sumber daya air dalam upaya pengendalian pencemaran lingkungan terhadap sumber daya air,” ujar Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan lingkungan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tangerang Budi Khumaedi dalam diskusi terkait Hari Air Sedunia di Living World Alam Sutera, Kamis 21 Maret 2019
Leave a Reply