Pengolahan Tanah – merupakan proses yang mana tanah akan di lembekan dengan menggunakan bajak sawah modern maupun yang masih tradisional.
Dengan menggunakan metode i
ni kerak pada tanah akan teraduk dan membuat udara sera cahaya matahari bisa didapatkan oleh tanah sehingga tanah akan mendapatkan kesuburan.
Tujuan Umum Pengolahan Tanah
Tujuan Pengolahan tanah ini dalam usaha budidaya pertanian untuk menciptakan keadaan tanah olah yang siap tanam baik secara fisis, kemis, maupun biologis, sehingga tanaman yang dibudidayakan akan tumbuh dengan baik.
Dalam Pengolahan tanah terutama akan memperbaiki secara fisis, perbaikan kemis dan biologis terjadi secara tidak langsung.
pengolahan tanah dibagi ke dalam dua tahap, yaitu:
(1) Pengolahan tanah pertama (pembajakan)
(2) Pengolahan tanah kedua (penggaruan)
Dalam pengolahan tanah yang pertama yaitu, tanah dipotong, kemudian dibalik agar sisa tanaman dan gulma yang ada di permukaan tanah terpotong dan terbenam. dalam waktu pemotongan dan pembalikan tanah umumnya antara 15 sampai 20 cm.
Pada Pengolahan tanah kedua, bertujuan menghancurkan bongkah tanah hasil pengolahan tanah pertama yang besar menjad lebih kecil dan sisa.
pada tanaman dan gulma yang terbenam dipotong lagi menjadi lebih halus sehingga akan mempercepat proses pembusukan.
Pengolahan Tanah Secara Mekanis
Keuntungan Pengolahan Tanah Secara Mekanis
Sehingga mendapatkan keuntungan dari pengolahan secara mekanis adalah dapat dilakukan dengan lebih cepat, sehingga dapat memperpendek waktu yang diperlukan dalam budidaya secara keseluruhan.
Ada beberapa keuntungan pengolahan tanah secara mekanis adalah sebagai berikut :
– Keuntungan Teknis
Dalam melakukan Pekerjaan pengolahan tanah memerlukan tenaga yang sangat besar, sehingga dibutuhkan banyak tenaga kerja.
Butuh dengan tenaga yang besar, yang dimiliki per alatan mekanis, pekerjaan yang berat akan dengan mudah dikerjakan. Hasil pengolahan tanah secara mekanis dapat lebih dalam.
– Keuntungan Ekonomis
biaya pengolahan tanah perhektar dengan traktor akan lebih murah dibandingkan dengan menggunakan tenaga manusia maupun hewan.
Kemudian Penurunan biaya pengolahan tanah ini tentunya akan meningkatkan keuntungan para petani.
– Keuntungan Waktu
Dengan butuh tenaga yang cukup besar, tentunya pengolahan tanah yang dilakukan secara mekanis akan lebih cepat.
Sehingga cepatnya waktu pengolahan tanah, akan mempercepat pula proses budidaya secara keseluruhan.
Untuk beberapa tanaman yang berumur pendek, sisa waktu yang tersedia ini dapat digunakan untuk melakukan budidaya lagi.
Baca Juga : Efek Rumah Kaca
Mengkondisikan Lahan
Sehingga ada keuntungan sendiri dari pengolahan secara mekanis adalah dapat dilakukan dengan lebih cepat, sehingga dapat memperpendek waktu yang diperlukan dalam budidaya secara keseluruhan.
Waktu pada mengolah tanah secara mekanis, lahan yang akan diolah harus dikondisikan terlebih dahulu sehingga siap untuk diolah. harus ada yang perlu disiapkan agar lahan siap untuk diolah secara mekanis, yaitu :
1. Topografi (kenampakan permukaan lahan)
Pada alat Traktor dapat bekerja pada lahan dengan topografi yang terbatas. Adapun traktor tangan sebaiknya jangan melebihi 30°. Jangan sampai lahan terlalu miring, traktor bisa terguling.
Pada Lahan yang bergelombang juga akan berpengaruh terhadap hasil pengolahan. Sedemikian lahan yang demikian dibuat berteras sehingga lahan bisa memenuhi syarat untuk diolah secara mekanis.
Traktor juga bisa sebagai kendaraan beroda, memerlukan jalan dan jembatan untuk memasuki lahan yang akan diolah. Pada Pembuatan teras, jalan, dan jembatan tidak dibahas dalam modul ini.
2. Vegetasi (tanaman yang tumbuh di lahan)
Pada Batang tanaman dan sisa tanaman yang cukup besar akan menghambat implemen masuk ke dalam tanah, sehingga hasil pengolahan tidak efektif.
Pada Batang tanaman yang lentur tetapi kuat (liat) akan tergulung oleh putaran mesin rotari, sehingga akan menambah beban dan dapat merusak mesin.
Pada Akar tanaman yang kuat (liat) dan saling berhubungan akan mengikat tanah sehingga susah untuk diolah. Apabila Vegetasi yang sekiranya mengganggu harus dipindahkan dari lahan atau dihancurkan.
Vegetasi tersebut bisa dibabat dengan parang/arit. tetapi Sekarang sudah ada mesin pemotong yang digerakkan oleh traktor. Namun cara pengoperasiannya tidak dibahas pada modul ini.
3. Bebatuan
Pada Bebatuan yang besar dan keras, apabila tertabrak oleh implemen, dapat merusak implemen. Pada Mata bajak singkal atau piringan dapat pecah, sedang pisau mesin rotari dapat patah.
Apabila ada Batu-batu yang besar harus disingkirkan terlebih dahulu dari lahan sebelum diolah, dengan cara dicongkel dengan linggis atau digali dengan cangkul.
Sehingga Batu yang telah tergali dapat diangkat untuk disingkirkan ke tepi lahan. Sedangkan batu-batu yang kecil dapat disingkirkan setelah lahan diolah.
4. Kadar air tanah
Pada saat Kondisi kadar air tanah akan mempengaruhi sifat dari tanah itu sendiri. Saat tanah yang terlalu kering, tanah akan sangat keras dan padat.
Pada saat diolah, akan memerlukan implemen yang kuat dan daya tarik traktor yang sangat besar. Sehingga pengolahan akan tidak efisien.
Sehingga Tanah hasil olahan berfariasi dari bongkahan besar sampai tanah yang hancur. Selain itu juga dapat menimbulkan debu yang berterbangan.
Apabila tanah dibasahi, tanah akan melunak. Hal ini ditandai dengan berubahnya warna tanah menjadi lebih gelap.
Tetapi, apabila tanah diambil dan digulung-gulung tidak liat dan tidak lengket, namun remah (pecah-pecah). pada Kondisi ini cocok untuk dilakukan pengolahan tanah. Saat Pengolahan pada kondisi ini sering dinamakan pengolahan tanah kering.
Apabila saat tanah dibasahi lagi, tanah akan liat dan lengket. Apabila saat diolah, akan lengket di implemen dan roda traktor.
Pada Hasil pengolahan tidak akan sempurna (tidak efektif). Sehingga putaran roda traktor mudah slip.
Pada Tanah dalam kondisi ini, kemampuan menyangganya sangat rendah, sehingga traktor yang memasuki lahan, rodanya akan masuk ke dalam tanah.
Apabila tanah lebih dibasahi lagi, tanah akan menjadi lumpur. Jika Tanah menjadi lumpur tidak akan lengket lagi namun dapat mengalir.
Pada Kondisi ini juga cocok untuk dilakukan pengolahan tanah. Kemudian Pengolahan pada kondisi ini sering dinamakan pengolahan tanah basah.
Baca Juga : Bencana Alam di Indonesia
Faktor Penghambat Pengolahan Tanah Secara Mekanis
Ada Faktor-faktor tersebut diantaranya, adalah:
1. Faktor Teknis
Pada saat Penggunaan traktor di lapangan untuk pengolahan tanah terlihat bahwa masih banyaknya sisa tunggul pada petakan olahan dapat menghambat penggunaan alat pengolahan tanah, sehingga dapat menurunkan kapasitas dan efisiensi kerja alat.
Akhirnya, Akibatnya dapat menyebabkan menurunnya pendapatan dari penggunaan traktor. Bukan hanya itu ketersediaan sukucadang juga menjadi faktor penghambat.
2. Faktor ekonomi
Sehingga pada Kemampuan daya beli alat mesin pertanian mempengaruhi pengembangan pengolahan tanah secara mekanis khususnya para petani di pedesaan.
3. Faktor Sumber Daya Manusia
Pada saat Penggunaan alat/mesin pertanian biasanya menuntut pengetahuan dan keterampilan. Saat pula dengan penggunaan alat pengolahan tanah. Pada Tingkat pendidikan petani di Indonesia pada umumnya masih rendah.
Alat Pengolahan Tanah
Meskipun pengolahan tanah sudah dilakukan oleh manusia sejak dahulu kala dan sudah mengalami perkembangan yang demikian pesat baik dalam metode maupun peralatan yang digunakan, tetapi sampai saat ini pengolahan tanah masih belum dapat dikatakan sebagai ilmu yang pasti (eksakta) yang dapat dinyatakan secara kuantitatif.
Sudah Anda ketahui Bahwa saat ini Belum ada metode yang memuaskan yang tersedia untuk menilai hasil olah yang dihasilkan oleh suatu alat pengolah tanah tertentu, serta belum dapat ditentukan suatu kebutuhan hasil olah yang khususnya hanya untuk berbagai tanaman untuk lahan kering (Bainer, et al, 1960).
Sudah ada Beberapa hasil penelitian menyimpulkan bahwa masalah pengolahan tanah merupakan masalah yang penting untuk mendapatkan produksi pertanian yang optimal.
Pada saat ini Kondisi tanah yang baik adalah salah satu faktor berhasilnya produksi tanaman, dan untuk mencapai kondisi tanah yang baik diperlukan alat-alat pertanian.
Pada Akhir-akhir ini masalah yang utama didalam pembukaan dan pengolahan tanah adalah bagaimana agar didapatkan efisiensi yang optimal.
Pada hal ini dimaksudkan dari pengertian minimal tillage yaitu pengolahan yang seminimal mungkin, tetapi menghasilkan tanah yang baik dan pertumbuhan tanaman yang optimal dengan biaya yang rendah.
Baca Juga : Penipisan Lapisan Ozon
Pada saat Pekerjaan pengolahan tanah dapat dibagi menjadi pengolahan tanah pertama dan pengolahan tanah kedua. Peralatan pengolahan tanah pertama disebut juga pembajakan.
Leave a Reply