Rangkuman Sejarah Atletik dari Cabang Olahraga A – Z (Lengkap)

Sejarah Atletik – Atletik memang sudah terkenal sejak zaman dahulu di Indonesia. Berawal dari pertandingan atau perlombaan yang dilakukan secara bersama-sama untuk meraih gelar kejuaraan. Sehingga sampai sekarang atletik masih eksis di Indonesia. Sejarah atletik di Indonesia berbeda dengan sejarah di negera lainya.

Atletik sendiri merupakan cabang olahraga yang sangat terkenal dan populer di seluruh dunia. Dalam sebuah pertandingan atletik terbagi menjadi beberapa cabang olahraga sesuai dengan ketentuannya. Dan setiap cabang mempunyai peraturan dan tata cara masing-masing.

Sejarah Atletik di Dunia

Sejarah Atletik
Sejarah Atletik

Atletik merupakan suatu kegiatan atau event perlombaan lari berupa olimpiade pertama yang diadakan oleh bangsa Yunani pada tahun 776 atau abad ke 6 sebelum Masehi. Olahraga tersebut dikenal dengan istilah pentahlon atau panca lomba. Dalam sebuah buku karya Hemerun dijelaskan bahwa sejarah tersebut diawali oleh petuangan Odysus yang mengunjungi kepulauan selatan Yunani.

Saat Odysus mengunjungi pulau tersebut, mendapatkan sambutan oleh kepala suku setempat. Dalam sambutan tersebut diadakan sebuah lomba, yaitu lempar cakram, lari, gulat dan tinju. Setelah itu, orang-orang Yunani mengabadikan momen tersebut menjadi suatu perlombaan atau olimpiade, yang didalamnya terdapat pemenangnya yang dinyatakan juara olimpiade.

Pada tahun 490 sebelum Masehi, ditetapkan nomor lari marathon. Nomor tersebut merupakan perlombaan lari yang diadakan di kota bernama Marathon. Pada tahun 1908, marathon mulai dibakukan menjadi perlombaan lari dengan jarak 42,195 km. Dari sejarah tersebut hingga akhirnya olahraga marathon menjadi puncak dan juga penutup dari kegiatan olimpiade atletik.

Pada tahun 1896, Baron Peire Louherbin mengadakan olimpiade modern di Athena Yunani. Olimpiade tersebut merupakan cabang olahraga tambang dan memperebutkan medali. Namun, atletik yang sekarang tidak sama lagi dengan zaman dahulu karena perubahan teknologi dan juga globalisasi yang semakin tinggi.

Pada tanggal 17 Juli 1912, organisasi atletik Internasional baru dibentuk pada olimpiade ke 5 di Swedia. Organisasi tersebut dikenal dengan IAAF, dan hingga sekarang atletik mengalami berbagai perkembangan yang sangat pesat hingga mulai masuk ke negara Indonesia pada tanggal 3 September 1950.

Sejarah Atletik di Indonesia

Sejarah Atletik
Sejarah Atletik

Atletik mengalami banyak perkembangan termasuk di Indonesia. Indonesia mengenal atletik melalui bangsa Belanda yang pernah menjajah Indonesia selama 3,5 abad. Namun, pada saat itu atletik belum dikenal secara keseluruhan karena masyarakat belum dapat sekolah atau mengikuti berbagai kegiatan besar.

Pada zaman Belanda, sudah didirikan organisasi atletik yang pertama di Indonesia. Organisasi tersebut bernama NIAU atau dalam bahasa Indonesia mempunyai arti Perserikatan Atletik Hindia Belanda. Organisasi atletik tersebut diadakan pada tahun 1917 di Indonesia.

Organisasi NIAU tersebut mulai melaksanakan berbagai lomba dengan cabang olahraga yang sudah ada. Usaha mengadakan cabang olahraga atletik tersebut terlaksana di kota besar yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, Yogyakarta, Solo dan juga Semarang. Kota tersebut mempunyai sekolah dan beberapa tempat yang digunakan untuk kegiatan kemiliteran.

Pada masa penjajahan Jepang tahun 1942 hingga 1945, olahraga atletik mulai berkembang dan meningkat. Berawal dari siaran radio dengan nama Radio Tasio. Semua pelajar mengetahui berbagai cabang olahraga tersebut melalui siaran radio yang diadakan dan membuka latihan dari berbagai olahraga termasuk senam dan atletik.

Pada masa Jepang, atletik mendapatkan perhatian yang baik. Dengan banyak perlombaan dari berbagai cabang olahraga terutama lari dan cabang atletik lainya. Perlombaan tersebut diadakan di berbagai sekolah, antar kota, dan sebagainya. Sehingga masyarakat mulai mengenal berbagai cabang olahraga atletik dengan antusias.

Sejarah Atletik Beserta Cabang-cabangnya

Sejarah Atletik
Sejarah Atletik

Perlombaan atletik pertama kali pada masa Belanda diadakan di Jakarta tersebut diadakan di Pasar Gambir pada bulan Agustus dan September. Dan setiap tahunya selalu diadakan dengan kegiatan yang sama dan meriah. Dan diikuti oleh berbagai kota di Indonesia termasuk Bandung, Solo dan sekitarnya.

Sebagai cabang olahraga atletik, pasti tidak lepas dari perlombaan lari atau marathon. Pada saat itu, Indonesia sudah mempunyai atlit yang handal dan menonjol. Sehingga sudah mencetak prestasi dengan baik, dengan catatan waktu 10,8 detik dengan jarak 100 meter, yang pernah diraih oleh Muhammad Noerbambang.

Dari cabang olahraga lompat tinggi juga pernah mencetak prestasi dengan melompati dinding dengan tinggi 1.8 meter dan juga cabang olahraga lompat jauh dengan jarak 7 meter. Prestasi tersebut diraih oleh atlit Harun Alrasyid. Sejarah atletik tersebut masih berada pada masa penjajahan Belanda di Indonesia.

Perlombaan atletik pertama dengan banyak peserta yaitu antar pelajar sekolah menengah di Yogya, Solo dan Bandung. Perlombaan atletik tersebut diadakan di Solo pada tahun 1943. Semua pelajar dari Bandung bergabung menjadi satu dibawah panji Gasemba atau Gabungan Sekolah Menengah Bandung. Begitu juga dengan Yogya, bergabung dalam Gabungan Sekolah Menengah Mataram.

Dalam pertandingan tersebut cabang olahraga yang diadakan yaitu lari dan jarak jauh. Berbagai cabang olahraga tersebut diadakan untuk kemajuan atletik dan antusias masyarakat untuk mengikuti perlombaan tersebut. Dari kegiatan tersebut mulai muncul berbagai ikatan atau organisasi atletik di berbagai kota besar seperti Solo, Surabaya, Jakarta, dan sebagainya.

Pada tahun 1949, diadakan pekan olahraga yang diikuti oleh seluruh atlet di Jawa. Dari perlombaan tersebut melahirkan atlet Indonesia yang berprestasi dan menonjol di berbagai cabang perlombaan. Seperti Soetantio sebagai atlet lari 100 meter dengan waktu 11 detik. Soetrisno sebagai atlet bram matulesi atau lempar lembing.

Selain itu berbagai cabang olahraga yang diadakan meliputi olahraga lari estafet, lompat gala, marathon, lompat jauh, lari gawang, lempar lembing, jalan cepat, lari jarak pendek, tolak peluru dan masih banyak. Semua cabang olahraga tersebut diadakan dengan memperebutkan gelar juara dan juga medali yang sudah disiapkan.

Sejarah Atletik Lari

Sejarah Atletik
Sejarah Atletik

Lari merupakan salah satu olahraga yang banyak disukai dan digemari semua orang. Dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih membuat olahraga lari dapat dihitung kecepatanya menggunakan aplikasi atau stopwatch. Sehingga pelari semakin rajin untuk mendapatkan rekor terbaik. Olahraga lari termasuk olahraga yang ramah lingkungan dan terkenal di semua kalangan.

Di Indonesia sudah mempunyai klub lari dengan berbagai kegiatan yang menyenangkan. Karena lari merupakan olahraga termurah, sehingga menjadi olahraga tertua di Indonesia. Melihat zaman dahulu, dimana manusia berburu hewan dengan cara berlari, sehingga lari sudah menjadi hal biasa yang dilakukan untuk mendapatkan makanan dan bertahan hidup.

Karena lari sudah menjadi kebiasaan manusia, sehingga sudah tidak asing lagi di masyarakat Indonesia. Dari mulai anak-anak hingga orang dewasa sering melakukan kegiatan tersebut. Sehingga lari sudah menjadi darah daging bagi manusia. Lari tidak membutuhkan alat atau tempat khusus, sehingga banyak disukai oleh banyak orang.

Sejarah atletik lari berhubungan dengan bangsa Yunani. Dimana pada saat itu terjadi perang antara Yunani dan Persia dan tentara Yunani berlari hingga 40 km. Sehingga untuk mengenang jasa para tentara Yunani, dilakukan perlombaan lari pada olimpiade pertama yang dilaksanakan di Yunani pada abad ke 776 sebelum Masehi bersamaan dengan sejarah adanya olimpiade atletik di Yunani.

Olimpiade lari pertama diberi nama Olympia yang selanjutnya menjadi Olimpiade. Pada saat itu ada 5 jenis olahraga salah satunya lari. Pemenang dari perlombaan tersebut akan mendapatkan hadiah dan barang berharga pada zamannya. Hingga sekarang olahraga lari sudah semakin terkenal di berbagai negara di dunia.

Olahraga lari dibagi menjadi 3 golongan. Pertama adalah lari jarak pendek, yaitu lari dengan jarak 50 meter hingga 500 meter. Kedua lari jarak sedang yaitu dengan jarak 800 meter hingga 3000 meter. Dan yang terakhir lari jarak jauh atau yang disebut dengan marathon yaitu dengan jarak 5000 meter hingga 10.000 meter.

Sejarah Atletik Lompat Jauh

Sejarah Atletik
Sejarah Atletik

Lompat jauh merupakan salah satu cabang olahraga dalam olimpiade atletik. Sejarah atletik lompat jauh bermula pada abad 13 atau tahun 708 Masehi. Lompat jauh termasuk olimpiade kuno pada zaman Yunani. Olahraga lompat jauh digelar oleh Sparta dengan jarak mencapai 7.05 meter.

Pada zaman itu, lompat jauh mempunyai cara dan teknik yang berbeda dengan sekarang ini. Dimana pada zaman dahulu dibuat dalam bentuk jamak. Pelompat wajib berlari dengan membawa beban pada kedua tanganya dengan berat sekitar 1 hingga 4.5 kg.

Olahraga lompat jauh ini menjadi salah satu lomba cabang olahraga atletik. Dengan gerakan melompat dan mengangkat kaki keatas hingga menuju ke depan. Upaya tersebut membawa titik berat atau melayang ke udara yang dilakukan dengan jalan cepat lalu melakukan tolakan hingga mencapai jarak sejauh mungkin.

Lompat jauh mempunyai unsur yang harus dipenuhi agar lompatan bisa maksimal. Unsur tersebut meliputi kondisi fisik dan teknik persiapan. Kondisi fisik harus sehat sehingga lompatan yang dicapai sesuai dan terarah. Serta teknik persiapan juga harus diperhatikan agar lompatan dapat mendarat dengan baik dan maksimal.

Sejarah Atletik Lempar Cakram

Sejarah Atletik
Sejarah Atletik

Selain lari dan lompat jauh, salah satu cabang olahraga atletik adalah lempar cakram. Lempar cakram sudah ada sejak zaman dahulu, khususnya oleh Yunani kuno. Pada saat itu, manusia menyadari sesuatu untuk bertahan hidup yaitu melakukan segala sesuatu dengan tangguh. Salah satunya adalah melalui ketanggakasan dalam lompatan dan lemparan.

Pada buku yang sama dengan sejarah atletik, disebutkan bahwa gerakan dasar dari sebuah atletik adalah dengan jalan, lari dan melompat. Sehingga lompatan sudah dikenal di zaman prasejarah dan mulai berkembang hingga sekarang ini. Oleh karena itu, manusia sudah mengenal adanya lompatan dan dilakukan di berbagai ajang perlombaan.

Gerakan atletik merupakan sebuah gerakan dasar yang dilakukan oleh manusia. Semua gerakan atletik yang dilakukan oleh manusia pada zaman dahulu semata-mata untuk bertahan hidup bukan untuk sebuah berlombaan. Karena zaman dahulu belum banyak sumber makanan dan makanan hanya didapatkan dengan cara berburu. Sehingga manusia melakukan gerakan lari dan lompat.

Manusia zaman dahulu harus mempunyai kemampuan lari dan lompat. Karena jika mereka tidak bisa melakukan itu, tidak ada makanan yang bisa dikonsumsi sehingga membuat hidup mereka terancam. Oleh karena itu, dengan kemampuan melakukan gerakan tersebut, menjadi dasar adanya berbagai olimpiade dan perlombaan yang berkaitan dengan gerakan atletik.

Atletik menjadi pusat dari semua gerakan tubuh. Salah satunya dengan cabang olahraga lempar cakram yang sudah tercatat sebagai olahraga atletik yang dilakukan manusia sejak zaman dahulu. Sejarah lempar cakram juga bersamaan dengan sejarah atletik di Yunani. Dimana pada saat Odysus terdampar di pulau yang ada di Yunani, diadalah berbagai perlombaan salah satunya lempar cakram.

Begitu juga di Indonesia, lempar cakram dikenal sejak masa penjajahan. Pada masa Jepang, olahraga ini dikenal oleh para pelajar dan mulai mempelajari tekniknya. Pelajar Indonesia memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mengasah kemampuan mereka dalam melempar, sehingga Indonesia dapat merdeka dan olahraga tersebut mulai berkembang di Indonesia.

Lempar cakram dilakukan dengan teknik khusus dalam melempar. Sebelum melempar perlu diperhatikan posisi tubuh termasuk lengan, dan postur tubuh. Karena panjang lengan dapat mempengaruhi lemparan yang diberikan.

Sejarah Atletik Jalan Cepat

Sejarah Atletik
Sejarah Atletik

Jalan cepat juga menjadi salah satu cabang olahraga atletik. Jalan cepat merupakan salah satu olahraga yang bersal dari Inggris. Pada abad ke 19, jalan cepat dilaksanakan di Inggris dan menjadi olahraga yang populer di seluruh dunia.

Jalan cepat menjadi terkenal sama dengan pacuan kuda. Kedua olahraga tersebut mempunyai kesamaan. Jalan cepat menjadi olahraga yang menarik dan berlangsung selama beberapa hari. Perlombaan jalan cepat tersebut dilakukan sekitar 100 mil, dengan waktu kurang lebih selama 24 jam.

Pada tahun 1908, perlombaan tersebut akhirnya masuk dalam olimpiade atletik. Lomba jalan cepat menjadi salah satu olimpiade untuk laki-laki khususnya. Pada tahun 1960 jalan cepat dimenangkan oleh Ken Matthews sepanjang 20 km. Dan pada tahun 1964 dimenangkan oleh Don Thompson dengan jarak sejauh 50 km.

Pada tahun 2003, salah satu oraganisasi IAAF menyelenggarakan sebuah kompetisi di suluruh dunia. Dimana pada ajang tersebut diikuti oleh berbagai atlit di seluruh dunia dengan hadiah yang sangat fantastik yaitu 200.000 USD. Rangkaian acara tersebut diselenggarakan di Meksiko, Rusia, Spanyol, dan juga Cina.

Di Indonesia sendiri, jalan cepat menjadi salah satu cabang olahraga atletik. Perlombaan tersebut diadakan pada kejuaraan nasional atletik pada tahun 1978. Dengan jarak lomba yaitu 5 km sampai 10 km untuk wanita dan jarak 10 km hingga 20 km untuk pria.

Sejarah Aatletik Lompat Jungkit

Sejarah Atletik
Sejarah Atletik

Sejarah atletik untuk cabang olahraga lompat jungkit ini berasal dari olimpiade Yunani kuno. Lompat jungkit merupakan lompatan dengan 3 variasi dengan catatan jarak lebih dari 50 kaki atau sekitar 15.5 meter.

Lompat jungkit termasuk dalam lomba lompatan dengan memberikan dasar lompatan ganda. Sejarawan olahraga menyatakan bahwa lompat jungkit merupakan serangkaian lompatan. Namun pada zaman Yunani kuno, tidak ada lompatan ganda dalam olahraga tersebut.

Jarak yang dapat dicatat karena lisendsi artistik dari lompatannya. Sehingga memperoleh kemenangan yang akurat. Lompatan ganda merupakan bagian dari perlombaan modern yang diadakan pertama di Athena. Pada saat itu terdiri dari dua hop kaki yang sama lalu melompat dengan jarak semaksimal mungkin.

Atlit yang pertama menjuarai lomba lompat jungkit ini adalah James Connolly pada olimpiade modern dengan triple jumper. Pada tahun 1996, lomba lompat jungkit dapat diikuti oleh wanita yang pada saat itu dilombakan pada kompetesi di olimpiade Atlanda. Triple jump merupakan acara yang memperebutkan hadiah di Irlandia kuno pada tahun 1829 sebelum Masehi.

Dari sejarah atletik tersebut, mulai masuk ke Indonesia sejak masa penjajahan. Dimana Belanda menjajah Indonesia dengan waktu yang lama dan mengenal berbagai olahraga di dunia atletik. Dari situ, pelajar Indonesia mulai mengenal berbagai cabang olahraga termasuk lompat jungkit, lari, lembar cakram, jalan cepat dan sebagainya.

Boleh copy paste, tapi jangan lupa cantumkan sumber. Terimakasih

Sejarah Atletik