Teknik Ukir – Indonesia merupakan negara yang terkenal akan ragam budaya dan seninya. Salah satu yang menonjol adalah seni ukirnya yang sudah terkenal hingga ke mancanegara.
Hasil karya seni ukirnya bisa dijual dengan harga yang beragam. Ada yang murah, ada juga yang dihargai dengan ratusan juta dollar tergantung dari tingkat kesulitan karya seni ukir tersebut.
Jika kita melihat kebelakang, seni ukir sebenarnya sudah ada sejak zaman dulu kala. Kemudian seiring berjalannya waktu seni ukir dilestarikan secara turun temurun dari generasi ke generasi.
Bahkan, pada era milenial seperti sekarang ini, seni ukir sudah di variasikan dengan beragam model dan bentuk yang unik nan lucu. Lantas bagaimana cara membuat karya seni dengan teknik ukir? Bagaimana sejarah awal mula ditemukannya teknik ukir?
Jika sudah penasaran, yuk simak informasi selengkapnya dibawah ini.
Apa Itu Teknik Ukir

Teknik ukir adalah suatu teknik dalam karya seni yang dilakukan dengan cara mengikis benda permukaan dengan dengan pola dan bentuk tertentu.
Teknik ini termasuk kedalam kategori kerajinan tangan yang gampang-gampang sulit. Teknik ukir biasanya diaplikasikan ke benda-benda seperti logam, perunggu, kayu, batu dan benda-benda permukaan keras lainnya.
Sebelum membuat modelnya biasanya seniman menggunakan model ukiran seperti geometris hingga ke bentuk non geometris.
Teknik ukir konsepnya hampir sama dengan teknik pahat cuman terdapat beberapa perbedaan diantaranya. Jika Anda penasaran tentang apa itu teknik pahat, Anda bisa baca artikel teknik pahat ini.
Pengertian Seni Ukir Menurut Ahli

Setelah mengetahui pengertian teknik ukir secara umum, berikut dibawah ini ada beberapa pengertian menurut ahli yang berbeda-beda.
Penasaran? Ayo, baca dengan seksama penjelasannya di bawah ini
Tiara (2017)
Menurutnya, seni ukir adalah suatu bentuk hasil karya seni yang terbuat dari bahan kayu, biasanya difungsikan untuk hiasan rumah, patung dan masih banyak lagi.
Sudarmono dan Sukijo (1979)
Sedangkan Sudarmono dan Sukijo, seni ukir adalah sebuah karya seni dengan cara memahat atau menggoreskan gambar, huruf pada kayu, batu, logam kemudian menghasilkan bentuk timbul, cekung atau datar sesuai dengan rencana.
Fun-Fun (2017)
Selanjutnya menurut Fun-Fun, seni ukir yaitu sebuah karya seni yang dibuat diatas media bahan keras berupa kayu.
Awal Mula Terciptanya Teknik Ukir

Pada sejarahnya seni ukir di Indonesia sudah ada sejak tahun 1500 SM yang lalu yang disebut dengan zaman batu muda atau Neolitikum.
Di zaman itu, nenek moyang Indonesia mulai membuat ukiran pada batu muda. Akan tetapi modelnya masih sangat sederhana yakni berupa garis, lengkung, titik, dan model lainnya.
Alat yang digunakan untuk mengukir batu tersebut pun masih sangat sederhana. Alat-alat tersebut diantaranya yaitu batu, bambu, tanah liat dan tanduk hewan.
Kemudian beralih ke zaman 500-300 SM yang disebut dengan zaman perunggu. Pada zaman ini model ukiran yang dihasilkan mulai berkembang. Contohnya terlihat dari bahan yang digunakan berupa emas, perak, perunggu dan lain-lain.
Sedangkan motifnya berkembang mula menjadi motif topeng, pilin ganda, tumpal, beander dan berbagai jenis lainnya.
Seiring berjalannya waktu masuknya agama Islam, Hindu dan Budha di Indonesia juga mempengaruhi perkembangan seni ukir di Indonesia, contohnya dari peninggalan sejarah berupa masjid dengan beberapa ukirannya, pure, relief di candi dan masih banyak lagi.
Adapun benda bersejarah lainnya seperti dari wayang, alat musik, batu nisan dengan corak atau motif yang berisi kisah kepahlawanan, kayangan dan kerajaan.
Pada zaman sekarang teknik ukir biasanya dibuat sebagai hiasan di rumah atau tempat-tempat lainnya dengan tujuan menambah keindahan dan dengan berbagai tujuan lainnya.
Fungsi Seni Ukir

Suatu teknik seni rupa tentunya dibuat dengan tujuan memiliki tujuan tertentu. Jika suatu karya seni tidak memiliki fungsi, karya tersebut hanyalah barang yang tidak berguna.
Nah, berikut dibawah ini adalah beberapa fungsi teknik ukir yang bisa Anda pelajari, diantaranya:
1. Fungsi Ekonomis
Hasil seni ukir yang beragam dan indah dapat dijual dengan harga yang relatif sesuai dengan tingkat kesulitannya. Nah, biasanya penduduk loakal sering menjajakan hasil karyanya di tempat-tempat wisata berupa souvenir.
Tentu hal ini membuktikan bahwa seni ukir dapat meningkatkan ekonomi dan menjadi mata pencaharian pelaku seni ukir setempat.
2. Fungsi Hias
Suatu karya seni ukir dapat digunakan untuk kebutuhan dekoratif atau hiasan. Tentunya karena hasil karya seni ukir dapat memperindah ruangan di dalam rumah. Contohnya berupa hiasan dinding, gerabah, furniture dan masih banyak lagi.
3. Fungsi Simbolik
Hasil karya seni ukir bisa berfungsi sebagai simbol, ciri khas atau karakteristik dari suatu wilayah, benda, budaya dan lain-lain.
Hal ini membuktikan bahwa seni ukir dapat memberikan perbedaan pada suatu wilayah, benda atau budaya.
4. Fungsi Konstruksi
Hasil ukiran dari teknik ukir dapat diterapkan untuk kebutuhan konstruksi saja. Misalnya terdapat pada tempat-tempat ibadah, masjid, sekat suatu bangunan, candi, pure dan masih banyak lagi.
5. Fungsi Magis
Bagi beberapa masyarakat setempat seni ukir sering dimanfaatkan untuk berbagai jenis ritual.
Hal ini biasanya sudah terjadi pada adat suatu daerah secara turun temurun. Contohnya digunakan untuk patung dalam upacara adat, Untuk menghias tempat ibadah dan lain-lain.
Kenapa demikian? Karena masyarakat tersebut mempercayai benda tersebut terdapat kekuatan spiritual.
Macam Macam Teknik Ukir

Dalam membuat suatu karya seni ukir Anda bisa menggunakan beberapa macam teknik untuk memudahkan Anda dalam proses pengerjaannya. Lantas seperti apa teknik-teknik dalam seni ukir?
Yuk, simak dengan teliti penjelasannya di bawah ini
#1. Carving
Teknik carving adalah suatu teknik yang digunakan untuk memotong pada bagian datar dari kayu dengan tujuan membentuk ukiran supaya terbentuk menjadi tiga dimensi. Untuk mempraktekkan teknik ini Anda harus memakai alat teknik ukir berupa pahat, palu dan pisau ukir.
#2. Chip Carving
Teknik chip carving yakni teknik seni ukir yang digunakan pada kayu yang lebih besar seperti tunggul pohon dengan memakai kapak dan pahat yang besar.
Alasannya adalah agar alatnya sama besar dengan kekuatannya dan seimbang dengan berat media bendanya. Dengan teknik ini Anda dapat menciptakan suatu karya seni yang sangat besar seperti patung.
Namun, Anda harus bersabar dan teliti karena proses pembuatan dengan teknik ini cukup memakan waktu untuk membuat detail-detail nya.
#3. Mengerik
Teknik ini adalah teknik yang digunakan pada zaman dahulu dan tergolong teknik ukir yang paling sederhana, cocok bagi pemula.
Teknik ini hanya membutuhkan sepotong kayu dan pisau ukir saja. Dalam penggunaannya teknik ini cukup rumit dan sulit karena membutuhkan kesabaran dan ketelitian.
Prosesnya membutuhkan waktu yang lama karena dalam proses mengerik harus dilakukan sedikit demi sedikit dan detail.
#4. Pembakaran
Pada proses mengukir teknik ini dilakukan pada tahapan akhir atau biasa disebut finishing. Fungsi dari pembakaran yakni untuk memperjelas kesan pada ukiran dan mempercantik desain.
Nah, setelah melewati proses pembakaran ini biasanya kayu akan terlihat berwarna gelap. Hal ini justru dapat memperjelas motif pada ukiran.
Jenis-jenis Seni Ukir

Dalam membuat seni ukir terdapat beberapa jenis dan memiliki ciri khasnya masing-masing. Nah, dibawah ini merupakan beberapa jenis seni ukir yang bisa Anda pelajari, diantaranya:
1. Ukiran Cekung
Jenis ukiran ini memiliki karakteristik menjorok ke dalam. Teknik ini dibuat dengan cara mengeruk bagian dalam objek sampai menjorok ke dalam. Contohnya terdapat pada furniture, gerabah, hiasan dinding dan masih banyak lagi.
2. Ukiran Cembung
Sebaliknya dengan ukiran ceking teknik ini digunakan dengan cara mengukir pada bagian luar objek sehingga objek tersebut menonjol. Contoh hasil karyanya terdapat pada relief candi dan lain-lain
3. Ukiran Garis (Cawen)
Ukiran garis yakni suatu ukiran berupa goresan-goresan atau garis pada suatu gambar. Penerapannya biasanya terdapat dengan tujuan kombinasi dengan berbagai jenis motif lainnya.
Contoh hasil ukirannya terdapat pada daun besar dibawah ukiran daun yang sedang dan kecil, hasilnya berbentuk motif yang sangat indah.
4. Ukiran Susun
Sama dengan namanya hasil ukiran ini memiliki bentuk yang bersusun-susun. Contohnya motif yang terkecil disusun di tempat paling atas, kemudian motif sedang di bawahnya sampai ke motif terbesar paling bawah.
Susunan yang tertata dan rapi dapat membentuk suatu ukiran yang indah. Pada era sekarang motif ini sangat populer dan memiliki banyak penggemar.
5. Ukiran Tembus
Jenis ukiran tembus yakni jenis suatu ukuran yang tidak memiliki dasar atau dasaran dari ukiran ini berlubang (tembus).
Jenis ukiran ini biasanya digunakan di berbagai barang atau bagian dari suatu konstruksi bangunan tertentu. Misalnya, pada penyekat ruangan, meja, kursi, ukiran tempel dan lain sebagainya.
6. Ukiran Takokan
Pada jenis ukiran takokan biasanya menggunakan media berupa bingkai. Pada biasanya ukiran tersebut memperlihatkan batas tepian ukurannya. Hal ini dapat menjadi daya pikat tersendiri bagi penikmat seni dengan jenis ukiran takokan ini.
Jenis Jenis Bentuk Ukiran Ornamen Nusantara

Di Indonesia sendiri terdapat beberapa ornamen-ornamen khas yang perlu Anda ketahui. Ornamen-ornamen tersebut memberikan kesan yang menarik dan ada makna dibalik bentuk ornamen tersebut.
Nah, berikut ini adalah penjelasan lebih lengkapnya dibawah ini.
#1. Gunungan
Gunungan merupakan ornamen khas nusantara yang berasal dari Jawa. Ornamen ini memiliki arti simbol keagungan dan keesaan. Masyarakat jawa menggunakan ornamen ini dengan harapan adanya ketentraman dalam rumah.
Makna dari ornamen ini berarti gerbang atau pintu surga, karena biasanya terdapat gerbang besar pada motif gunungan yang diartikan sebagai awal dan akhir.
#2. Wajikan
Berasal dari kata wajik yang berarti makanan tradisional khas jawa yang berasal dari kombinasi antara ketan dan gula aren.
Memiliki makna kesederhanaan, artinya dalam hidup bermasyarakat tak perlu berlebihan cukup sederhana tetapi bermanfaat bagi sekitar.
#3. Lung-Lungan
Ornamen ini memiliki arti simbol berupa tangkai, buah, daun dan bunga. Berasal dari kata “lung” memiliki arti tumbuhan yang masih muda. Ornamen lung-lungan memiliki makna melambangkan sumber kehidupan atau kesuburan.
#4. Patran
Memiliki bentuk seperti dedaunan yang disusun berderet-deret. Ornamen ini biasanya terdapat pada bangunan yang panjang dan sempit.
#5. Banyu Tetes
Ornamen yang terakhir ini biasanya terdapat pada tempat yang sama dengan patran. Banyu tetes menggambarkan tetesan air hujan yang bersinar dan berkilau memantulkan cahaya matahari.
Cara Membuat Seni Ukir dengan Teknik Ukir

Nah, berikut ini adalah bagian yang ditunggu-tunggu buat Anda yang penasaran bagaimana cara membuat suatu karya seni dengan teknik ukir.
Langsung saja tanpa banyak basa basi, berikut ini adalah tahapan-tahapan dalam membuat karya dengan teknik ukir, diantaranya:
- Pertama, Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan dalam pembuatan seni dengan teknik ukir. Misalnya palu, alat pahat, pisau ukir, kayu dan lain sebagainnya. Tujuannya untuk mempermudah Anda saat proses pembuatan berlangsung.
- Kedua, Mulailah membuat pola atau motif gambar terlebih dahulu. Gunakan pensil tipis agar terlihat lebih rapi.
- Ketiga, Jika pola atau motif gambar telah selesai mulailah mengukir pada bagian tepian motif terlebih dahulu. Ukir dan congkel kayu secara perlahan supaya hasilnya rapi
- Terakhir, Jika Anda sudah selesai mengukir pola gambar tersebut selanjutnya adalah tahapan finishing.
Pada tahapan ini Anda bisa membersihkan, mengamplas, memberi cat atau membakarnya supaya memberikan kesan lebih hidup. Gunakan kreativitas Anda supaya menghasilkan karya seni ukir yang menarik.
Contoh Motif Seni Ukir
Indonesia memiliki beragam jenis seni dan budaya, termasuk dengan motif ukiran. Lalu contoh motif ukir di Indonesia seperti apa? Apakah terdapat ciri-ciri setiap motif tersebut?
Jika mulai penasaran, lebih baik baca penjelasan lebih lengkap dibawah ini
1. Motif Seni Ukir Jepara

Dikenal sebagai kota ukir, Jepara memang tak perlu diragukan kehebatannya di bidang seni ukir. Tiap motif yang dihasilkan memiliki ciri khas tersendiri.
Berikut dibawah ini adalah ciri khas motif ukir khas Jepara diantaranya:
- Identik dengan motif jumba, yaitu bentuk dedaunan yang dibuat secara relung
- Pada bagian tangkai daun dibuat dengan bentuk melengkung
- Bentuk ukiran daun dibuat secara miring
- Memiliki sifat fleksinel, yaitu bisa diterapkan pada keperluan interior maupun eksterior
2. Motif Seni Ukir Surakarta

Surakarta atau kota Solo tak kalah unik dan menarik dalam bidang seni ukirnya. Adapun beberapa ciri nya sebagai berikut:
- Ukirannya menggunakan pengaruh gambaran alam
- Umumnya motifnya berupa tanaman pakis yang sulurnya dibiarkan mengalir secara alami
- Bentuk ukirannya sangat lembut, indah dan menenangkan
3. Motif Seni Ukir Yogyakarta

Yogyakarta terkenal dengan kesenian jawanya yang khas, begitu pula pada bidang seni ukir. Nah, seni ukir di Yogyakarta terdapat beberapa ciri-ciri sebagai berikut:
- Biasanya terdapat hiasan berupa bunga atau mahkota dan menyerupai sulur-sulur
- Hasil ukiran berbentuk daun lemah gemulai, dan memiliki motif yang condong dibentuk secara cekung atau cembung
4. Motif Seni Ukir Bali

Di Bali seni ukir biasanya diterapkan pada patung-patung atau kerajinan tangan. Berikut ciri dan karakteristik hasil seni dengan teknik ukir di Bali, diantaranya:
- Motif khas Bali biasanya memiliki bentuk angkup dengan bagian ujung terikat
- Motifnya berbentuk ikal dari ujung hingga pokok daun
- Motif ukiran dibentuk cekung atau cembung, contohnya pada motif dedaunan, bunga atau buah
5. Motif Seni Ukir Toraja

Tidak hanya di Jawa bahkan di tanah Toraja karya seni ukir cukup terkenal juga. Berikut ini beberapa ciri khas seni dengan teknik ukirnya sebagai berikut:
- Motifnya biasanya didominasi antara perpaduan garis, bidang dan titik yang tersusun secara harmonis
- Karya seni ukir Toraja biasanya menggunakan warna dasar merah dan hitam
6. Motif Seni Ukir Asmat atau Papua

Terbang ke daerah paling timur di Indonesia. Papua memiliki seni ukir dengan karakteristiknya yang cukup unik. Suku Asmat tepatnya daerah yang masih melestarikan seni ukir ini. Bahkan hasil dari teknik ukirnya telah dikenal hingga ke mancanegara.
Berikut adalah ciri khas seni ukir dari suku Asmat tersebut, diantaranya:
- Dalam finishing masih menggunakan metode yang cenderung kasar
- Hasil ukiran dari kayu tersebut bentuknya besar dan jelas
- Ukirannya digunakan pada benda seperti topeng, perahu patung dan masih banyak lagi
- Hasil ukirannya banyak digunakan untuk barang-barang rumah tangga pula
Nah, usai sudah penjelasan lengkap tentang teknik ukir mulai dari pengertian sampai macam-macam motifnya. Intinya dalam seni ukir Anda harus teliti dan bersabar karena harus memperhatikan tiap-tiap detailnya dalam proses pembuatannya.
Teknik ukir sendiri juga termasuk dalam teknik pembuatan patung. Jika Anda penasaran dengan apa saja cara membuat patung beserta contoh-contohnya, baca selengkapnya di artikel teknik pembuatan patung ini.
Terima kasih, semoga bermanfaat dan jangan lupa share ke teman-temanmu agar tahu tentang ragam seni ukir di Indonesia.
Leave a Reply