Upacara Adat Lampung

Upacara Adat Lampung – Indonesia merupakan negara yang memiliki keragaman budaya yang sangat banyak dan tersebar di berbagai daerah.

Salah satu budaya Indonesia yang cukup banyak peminatnya di dalam dan luar negeri adalah budaya upacara adat. Terdapat sebuah provinsi yang memiliki budaya upacara adat yang cukup unik dan menarik untuk dibahas.

Provinsi yang dimaksud tersebut adalah provinsi Lampung, sebuah provinsi yang berbatasan langsung dengan provinsi Sumatera Selatan.

Tidak usah berlama-lama lagi, langsung saja yuk kita bahas berbagai upacara adat yang ada di Lampung, berikut ulasannya.

Macam-Macam Upacara Adat Lampung

Macam-Macam Upacara Adat Lampung

Jumlah upacara adat yang berada di Lampung memang cukup banyak. Pastinya kalian akan susah jika mencarinya satu-satu.

Nah, untuk itu kami merangkumkan berbagai upacara adat dari Lampung dalam pembahasan berikut ini.

1. Upacara Adat Gawi

                                                                  Sumber Image / assets.kompasiana.com

Gawi merupakan ritual sebagai bentuk rasa syukur atas suatu peristiwa yang baru saja terjadi, seperti pernikahan, kelahiran anak, dan sebagainya.

Biasanya orang yang mengadakan upacara adat ini adalah orang-orang yang bermarga Bunga Mayang Sungkai.

Pelaksanaan upacara adat ini sendiri biasanya memakan waktu hingga 10 hari lamanya. Uniknya, tamu undangan biasanya diperbolehkan membawa persembahan seperti sapi, kerbau, telur, atau amplop berisi uang.

Tidak semua masyarakat Lampung bisa mengadakan upacara adat ini, karena dari segi biaya saja sudah jelas bahwa upacara ini memakan biaya yang tidak sedikit.

2. Upacara Adat Djujor

                                                                             Sumber Image / i.ibb.co

Djujor adalah salah satu ritual pernikahan adat yang berasal dari provinsi Lampung.

Muli atau anak perempuan yang belum menikah akan diangkat oleh mekhanai atau pria yang belum menikah untuk dijadikan sebagai istrinya.

Pada tahap ini, mekhanai dan keluarganya juga harus membayar bandi lunik atau mas kawin kepada wali muli. Muli juga memiliki permintaan yang biasa disebut masyarakat Lampung sebagai kiluan.

Kiluan merupakan sebuah hak milik muli yang harus dipenuhi oleh mekhanai. Terdapat dua cara yang dapat digunakan dalam pelaksanaannya, yaitu sembunyi-sembunyi dan terang-terangan.

Cara sembunyi-sembunyi yaitu dengan sang pria membawa sang gadis ke rumahnya. Pada tahap ini, kepala adat akan melaporkan kejadian ini ke keluarga sang gadis yang tujuannya yaitu untuk di persunting.

Sedangkan untuk yang cara terang-terangan, si pria langsung mendatangi rumah si gadis untuk melamarnya untuk menjadikan si gadis menjadi istrinya.

Terdapat kewajiban yang harus dilakukan, sebelum datang ke kediaman si gadis ini si pria diharuskan untuk membawa 24 jenis kue tradisional.

ntuk mas kawin harus dibayarkan secara langsung kepada kepala pihak si gadis itu secara kontan.

3. Upacara Adat Balimau

                                                                      Sumber Image / assets.kompasiana.com

Balimau merupakan upacara adat dari Lampung yang dilaksanakan ketika akan memasuki bulan Ramadhan yang dilakukan dengan cara mandi.

Pada proses ini, masyarakat Lampung banyak yang menggunakan wangi-wangian alami dan limau untuk membersihkan seluruh badan mereka.

4. Upacara Adat Ngebabali

                                                            Sumber Image / pdbifiles.nos.jkt-1.neo.id

Selanjutnya adalah upacara adat Ngebabali, tradisi ini berlangsung ketika terdapat seseorang yang akan membuka lahan baru. Lahan baru yang dibuka biasanya difungsikan dan memiliki tujuan untuk.

  • Tempat tinggal baru atau dibangun sebuah bangunan rumah baru
  • Membuka lahan perkebunan baru
  • Membersihkan tempat tersebut dari aura negatif

Tujuan dari diadakannya perayaan Ngebabali adalah sebagai tindakan agar lahan tersebut dijauhkan dari hal-hal yang tidak baik.

5. Upacara Adat Kukhuk Limau

Bagi masyarakat adat Pepadun Buay Nuban Lampung, tradisi mengiringi prosesi kehamilan seorang wanita merupakan hal yang sangat wajib dilakukan.

Hal ini ditujukan agar orang tua mendapatkan keturunan yang sesuai dengan apa yang diharapkan. Masyarakat Lampung sendiri biasa menyebut tradisi ini dengan sebutan Kukhuk Limau.

Tradisi ini terbagi dalam tiga tahapan yang berbeda, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan penutupan.

Untuk persiapannya, utusan dari keluarga ibu hamil akan mendatangi seorang tokoh pemuka agama dan menyiapkan tujuh macam bunga, rotan, jeruk purut, dan lain-lain.

Dalam pelaksanaannya, pemuka agama tersebut akan membacakan bacaan ayat-ayat dari kitab suci Al-Qur’an dan menjelaskan pantangan yang tidak boleh dilakukan. Adapun pantangan-pantangan tersebut antara lain:

  • Tidak boleh tidur di waktu siang hari
  • Pada waktu Dzuhur dan Maghrib dilarang keluar
  • Ibu Hamil tidak diperbolehkan duduk diatas tanah
  • Buah yang bergetah dilarang untuk dimakan dan beberapa pantangan lainnya.

6. Upacara Adat Ngambabekha

                                                        Sumber Image / pdbifiles.nos.jkt-1.neo.id

Ritual unik selanjutnya adalah upacara adat ngambabekha, pelaksanaannya yaitu ketika akan dilakukan pembukaan hutan untuk dijadikan lahan perkebunan atau desa masyarakat.

Masyarakat Lampung percaya bahwa setiap hutan maupun tempat lain pasti memiliki penjaganya masing-masing. Dengan ini kita boleh seenaknya sendiri, karena dapat juga berbahaya bagi kita.

Untuk itu upacara ngambabekha ini diadakan dengan maksud sebagai jalan perdamaian dengan penjaga hutan agar tidak saling mengganggu.

7. Upacara Adat Manjau Pedom

Tradisi Lampung berikutnya adalah upacara adat Manjau Pedom. pelaksanaannya yaitu dengan cara pengantin pria menginap di rumah pengantin wanita setelah prosesi ijab qabul.

Tradisi ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antara kedua pihak keluarga agar terjalin hubungan persaudaraan yang kuat.

Namun, tradisi di Manjau Pedom ini belum diketahui secara pasti apakah keluarga pengantin wanita menyetujuinya atau tidak.

Karena dalam agama Islam hal seperti ini tidak masuk dalam ajaran yang mana tentunya berarti tidak diwajibkan atau bahkan tidak diperbolehkan.

Namun, tradisi ini masih dilakukan oleh sebagian masyarakat Lampung meskipun mayoritas beragama Islam.

8. Upacara Adat Ngumbai Lawok

                                                               Sumber Image / pariwisataindonesia.id

Ngumbai Lawok merupakan upacara adat yang berasal dari Lampung yang dimaksudkan sebagai bentuk rasa syukur masyarakat pesisir.

Karena telah diberi hasil laut berupa tangkapan ikan dan juga berdoa agar selalu diberi keselamatan ketika sedang berada ditengah laut.

Dalam pelaksanaannya, dibutuhkan sebuah kepala kerbau yang nantinya berfungsi sebagai simbol pengorbanan dan ungkapan terima kasih kepada laut.

9. Upacara Adat Tayuhan Atau Nayuh

Sumber Image / i0.wp.com

Nayuh merupakan sebuah upacara adat yang berasal dari provinsi Lampung. Tradisi ini biasanya dilangsungkan atau diadakan oleh keluarga besar. Biasanya acara yang diisi dengan tradisi nayuh atau tayuh ini, yaitu.

  • Pernikahan
  • Khitanan anak
  • Pembangunan rumah
  • Pesta panen
  • Nettah Adoq

Pertemuan keluarga atau pertemuan adat yang membahas tayuhan disebut dengan Himpun, pelaksanaannya yaitu sebelum tayuhan dan pangan.

Pada tahap ini juga akan dipertunjukkan penggunaan perangkat serta alat-alat adat yang meliputi.

  • Piranti adat di atas (di lamban)
  • Piranti adat di bah (arak arakan)

Pada umumnya penggunaan alat piranti ini disesuaikan dengan status Adok atau gelar adat yang dipegang.


Semoga apa yang telah disampaikan diatas dapat menambah wawasan Anda. Sekaligus meningkatkan kecintaan terhadap berbagai budaya tradisional yang ada saat ini.

Alief
Simple, Humble and Learner.